Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Apple dan Google Diminta Hapus Tiktok, Kenapa?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Aplikasi populer TikTok kembali menjadi sorotan di Amerika Serikat. TikTok dituding mengumpulkan data pengguna.

Pejabat Federal Communication Commission (FCC) atau badan komunikasi dan penyiaran internasional, Brendan Carr, memberikan saran kepada Apple dan Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka atau dari App Store dan Play Store.

Baca Juga:
Twitter Uji Coba Cara Baru untuk Memulai Spaces

Carr menyebut bahwa TikTok belakangan telah mengumpulkan data pengguna asal AS secara diam-diam. Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya.

"TikTok bukan hanya sekadar aplikasi, melainkan sebuah platform yang bisa dijuluki sebagai 'Serigala Berbulu Domba'," ujar Carr di Twitter.

Lebih lanjut, dalam Twitter itu pula Carr melampirkan sejumlah gambar screenshot yang memuat permintaan penghapusan TikTok dari App Store dan Play Store.

"Bisa disebut demikian karena platform tersebut, berdasarkan laporan terkini, menerapkan praktik pengumpulan data sensitif yang dilakukan dari Beijing, China," imbuh Carr.

Dilansir dari laporan BuzzFeed News, staf ByteDance China telah mengakses data pengguna TikTok AS pada beberapa kesempatan. Carr mengatakan tuduhan tersebut menunjukkan bagaimana TikTok tidak mematuhi kebijakan yang harus dipatuhi oleh kedua perusahaan oleh setiap aplikasi.

Selain itu, Carr juga memberikan bukti lainnya untuk meyakinkan Pichal dan Cook bahwa TikTok adalah aplikasi berbahaya.

Selama bertahun-tahun, para pejabat AS telah menyatakan keprihatinan akses pemerintah China terhadap data pengguna AS dapat membahayakan keamanan nasional.

Baca Juga:
TikTok Uji Coba Tampilkan Akun Viewers

Beberapa di antaranya, TikTok melanggar aturan privasi sistem operasi (OS) Android pada Agustus 2020 lalu, dugaan TikTok yang mencuri data pengguna dengan memasang aplikasi tersebut dari App Store pada Maret 2020 lalu.

"Berbagai laporan ini tidak sejalan dengan kebijakan Apple dan Google yang mengeklaim bahwa toko aplikasi mereka masing-masing menjaga data pribadi para penggunanya," jelas Carr.

Baik Apple, Google, hingga TikTok tampaknya belum memberikan respons terkait permintaan FCC ini, terutama surat yang dikirimkan oleh Carr.

SHARE:

5 Produk Unggulan Terbaru Polytron Rayakan HUT Ke-49

6 Juta Data NPWP Bocor, Ada Punya Jokowi dan Jajaran Menteri