Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Amazon Sumbang Ratusan Jutaan Pon Sampah Plastik
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Polusi plastik dari Amazon semakin mengkhawatirkan. Dalam laporan publikasi oleh organisasi advokasi kelautan nonprofit Oceana, Amazon bertanggung jawab atas 465 juta pon limbah kemasan plastik tahun lalu.

Oceana prihatin dengan semakin banyaknya orang yang berbelanja online. Hal ini lantaran bagian yang lebih besar dari kemasan sisa akan berakhir di lautan.

Baca Juga:
Fakespot Catat 42% Ulasan di Amazon Merupakan Ulasan Palsu

Jumlah sampah plastik yang disumbang oleh Amazon, dianologikan cukup untuk mengelilingi bumi lebih dari seratus kali dalam bentuk bantal udara dan menyebabkan masalah yang sangat besar bagi lautan.

Di sisi lain, Amazon menampik tudingan tersebut. Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat itu mengatakan bahwa angka 465 juta pon limbah kemasan plastik merupakan hitungan berlebihan, atau lebih dari 350 persen.

Amazon mengklaim bahwa mereka menggunakan sekitar seperempat dari perkiraan Oceana, menurut email dari perusahaan ke The Verge (15/12/2020). Perusahaan masih menggunakan lebih dari 116 juta pon kemasan plastik pada tahun 2019.

Namun Amazon tidak membagikan berapa total jejak plastiknya baik melalui juru bicara atau dalam laporan keberlanjutan terbaru yang diterbitkan September lalu.

Baca Juga:
Facebook, Amazon, dan Disney Bakal Pungut Pajak Pengguna

Karakteristik plastik sebagai bahan pengemas yang dicari oleh perusahaan seperti Amazon juga menjadikannya masalah besar bagi lautan dunia. Seperti diketahui, plastik mudah dipindahkan karena sangat ringan. Itu membuatnya menjadi bahan yang bagus untuk bantal udara Amazon.

Begitu plastik berada di laut, tentu akan menambah tumpukan sampah yang mengambang dan sering kali berakhir di perut hewan. Pada 2019, seekor paus di lepas pantai Filipina ditemukan dengan 88 pon plastik di perutnya. Dan saat manusia memakan ikan yang telah menelan mikroplastik yang tersisa dari sampah, plastik itu juga bisa masuk ke perut kita.

Karena Amazon belum merilis angka polusi plastiknya secara publik, Oceana mencoba melacaknya sendiri. "Apa yang tidak Anda ukur tidak dapat Anda kelola. Jadi kami harus memperkirakan ini," kata Anne Schroeer, direktur inisiatif strategis di Oceana. "Jelas, akan jauh lebih baik jika Amazon menerbitkan jejak plastik mereka."

SHARE:

Fitur Energy Score Galaxy Ring Dukung Kesehatan dan Produktivitas Pengguna

Jensen Huang, dari Pelayan Restoran Kini Jadi Orang Terkaya Rp2.000 Triliun